Profesor hubungan internasional di Harvard Kennedy School, Stephen Walt, mengaku dirinya tidak percaya genderang perang dengan Iran akan benar-benar terjadi. Kondisi yang seakan sebentar lagi terjadi perang tak lain karena media berperan besar dalam menguatkan terjadinya perang Iran.
"Media telah mengambil peran di sini antara perang dan perdamaian. Namun sayangnya, media menjadikan dunia semakin skeptik dan menguatkan akan terjadinya perang," kata Walt, Minggu (11/03).
Menurut Walt, meski dirinya tidak membantah adanya ketegangan antara sekutu dengan Iran. Namun Sebetulnya media harus memiliki tanggung jawab untuk menyelidiki motif munculnya perang Iran ini. Hal tersebut dinilai lebih baik daripada media memberitakan klaim-klaim kekuatan Iran maupun pihak sekutu.
Dalam pernyataannya, Walt mengkritisi tentang tuduhan Amerika yang menyebutkan Iran berencana mengembangkan senjata nuklir. “Meskipun tuduhan AS belum terbukti, namun seberapa signifikan tuduhan nuklir tersebut dibandingkan dengan dampak perang yang mungkin terjadi akibat tuduhan AS tersebut.”
Walt menambahkan, jikapun ternyata benar Iran terbukti memiliki senjata nuklir, tetap saja Iran bukan negara yang adidaya yang menggunakan senjata nuklir secara militer. "Sedangkan, Israel memiliki senjata nuklir yang cukup besar. Israel bisa kapan saja membalas jika diserang."
Walt mengingatkan, keputusan perang adalah pilihan yang penuh kesadaran atas dampaknya. "Kita berbicara tentang perang yang tak beralasan."
Source: http://www.politikindonesia.com/m/index.php?ctn=1&k=politik&i=32067
Tidak ada komentar:
Posting Komentar