Sebagai sumber income keluarga kita bekerja untuk menghasilkan income/penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup, untuk kebutuhan pokok, kebutuhan sekolah anak, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya, namun pertanyaannya bagaimana jika income/penghasilan itu terhenti?
Ada beberapa hal utama yang perlu kita tahu bisa menyebabkan income/penghasilan terhenti, bukan agar kita khawatir tapi sebaliknya kita menjadi aware terhadap hal ini dan mempersiapkan diri dengan lebih baik :
1. PHK
Perusahaan tempat kita bekerja memiliki hak untuk memberhentikan kita. PHK bisa terjadi pada siapa saja, bahkan orang-orang terbaik di satu perusahaan karena banyak hal yang memicu perusahaan akhirnya mengambil keputusak untuk melakukan PHK. Untuk prosedur seharusnya perusahaan memberikan notifikasi minimal sebulan sebelumnya sebelum hari dimana karyawan diminta berhenti. Namun dalam banyak kasus masih banyak perusahaan yang tidak menerapkan aturan ini.
2. Sakit
Salah satu hal yang kita jaga adalah kesehatan, namun ada saatnya tubuh kita drop / daya tahan tubuh menurun sehingga jatuh sakit entah karena keletihan bekerja, ada masalah/beban pikiran, atau akumulasi dari pola hidup yang tidak sehat. Demam berdarah, tipes, diare, maag, adalah sejumlah penyakit yang sering dialami dan bisa menyebabkan seseorang perlu dirawat atau memerlukan bed rest/istirahat dalam beberapa hari bahkan untuk beberapa kasus bisa sampai beberapa minggu.
3. Kematian
Semua orang akan meninggal dunia hal ini adalah fakta yang tidak bisa diubah oleh siapapun, sekaya apapun orang tersebut, sebesar apapun kekuasaan yang dimilikinya. Kematian adalah hal yang paling berat dirasakan karena bukan hanya income/penghasilan yang terpengaruh namun kita juga kehilangan sosok orang yang kita kasihi.
Berikut adalah beberapa solusi yang bisa dilakukan :
1. Sebelum di PHK
Untuk kejadian PHK kita sebagai karwayan, bisa menyiapkan diri dengan selalu meningkatkan skill/keahlian kita sehingga jika hal ini terjadi kita bisa tetap yakin dengan nilai jual/value kita di perusahaan lain dimana kita bisa segera mencari pengganti. Terkait keuangan hal ini bisa diantisiapasi dengan memiliki Dana Darurat yang jumlahnya akan semakin besar dengan semakin banyaknya tanggungan, untuk yang sudah berkeluarga minimal 6 bulan gaji atau pengeluaran, sehingga kita memiliki waktu 6 bulan untuk mencari pekerjaan yang baru.
2. Sebelum datang Sakit
Tentu saja langkah utama yang harus dilakukan adalah menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat, mengatur makanan dan olahraga teratur. Namun hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah memiliki Asuransi Kesehatan, jika kantor tempat kita bekerja sudah menyiapkan Asuransi Kesehatan dan cukup maka kita tidak perlu membeli Asuransi Kesehatan lagi. Dana Darurat juga menjawab solusi agar jika skenario terburuknya ternyata perusahaan kita sementara memberhentikan gaji selama kita dirawat.
3. Sebelum datang Kematian
Untuk hal ini solusinya sudah pasti adalah kita harus mencari pengganti income/penghasilan yang biasanya ada, lalu menentukan siapa yang bisa melakukan ini. Jika pasangan hidup kita dalam hal ini suami/istri memiliki kesanggupan maka kita tahu bahwa secara nilai ekonomis, keluarga kita tidak harus menderita, namun jika pasangan kita terutama pihak wanita tidak bekerja dan tidak memiliki kompetensi untuk menghasilkan income sebesar yang dulu dihasilkan, maka tugas ini bisa dialihkan ke pihak Asuransi. Asuransi Jiwa yang murni dengan perhitungan yang benar akan dapat meng-cover kebutuhan hidup keluarga, minimal sampai dengan anak terkecil memasuki usia mapan/lulus kuliah.
Sebagian besar orang yang sudah menyadari hal ini akan melakukan sejumlah persiapan, namun ada juga yang sudah mengetahui namun merasa tidak perlu melakukan apa-apa. Semua pilihan kembali ke tangan kita masing-masing.
1. PHK
Perusahaan tempat kita bekerja memiliki hak untuk memberhentikan kita. PHK bisa terjadi pada siapa saja, bahkan orang-orang terbaik di satu perusahaan karena banyak hal yang memicu perusahaan akhirnya mengambil keputusak untuk melakukan PHK. Untuk prosedur seharusnya perusahaan memberikan notifikasi minimal sebulan sebelumnya sebelum hari dimana karyawan diminta berhenti. Namun dalam banyak kasus masih banyak perusahaan yang tidak menerapkan aturan ini.
2. Sakit
Salah satu hal yang kita jaga adalah kesehatan, namun ada saatnya tubuh kita drop / daya tahan tubuh menurun sehingga jatuh sakit entah karena keletihan bekerja, ada masalah/beban pikiran, atau akumulasi dari pola hidup yang tidak sehat. Demam berdarah, tipes, diare, maag, adalah sejumlah penyakit yang sering dialami dan bisa menyebabkan seseorang perlu dirawat atau memerlukan bed rest/istirahat dalam beberapa hari bahkan untuk beberapa kasus bisa sampai beberapa minggu.
3. Kematian
Semua orang akan meninggal dunia hal ini adalah fakta yang tidak bisa diubah oleh siapapun, sekaya apapun orang tersebut, sebesar apapun kekuasaan yang dimilikinya. Kematian adalah hal yang paling berat dirasakan karena bukan hanya income/penghasilan yang terpengaruh namun kita juga kehilangan sosok orang yang kita kasihi.
Berikut adalah beberapa solusi yang bisa dilakukan :
1. Sebelum di PHK
Untuk kejadian PHK kita sebagai karwayan, bisa menyiapkan diri dengan selalu meningkatkan skill/keahlian kita sehingga jika hal ini terjadi kita bisa tetap yakin dengan nilai jual/value kita di perusahaan lain dimana kita bisa segera mencari pengganti. Terkait keuangan hal ini bisa diantisiapasi dengan memiliki Dana Darurat yang jumlahnya akan semakin besar dengan semakin banyaknya tanggungan, untuk yang sudah berkeluarga minimal 6 bulan gaji atau pengeluaran, sehingga kita memiliki waktu 6 bulan untuk mencari pekerjaan yang baru.
2. Sebelum datang Sakit
Tentu saja langkah utama yang harus dilakukan adalah menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat, mengatur makanan dan olahraga teratur. Namun hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah memiliki Asuransi Kesehatan, jika kantor tempat kita bekerja sudah menyiapkan Asuransi Kesehatan dan cukup maka kita tidak perlu membeli Asuransi Kesehatan lagi. Dana Darurat juga menjawab solusi agar jika skenario terburuknya ternyata perusahaan kita sementara memberhentikan gaji selama kita dirawat.
3. Sebelum datang Kematian
Untuk hal ini solusinya sudah pasti adalah kita harus mencari pengganti income/penghasilan yang biasanya ada, lalu menentukan siapa yang bisa melakukan ini. Jika pasangan hidup kita dalam hal ini suami/istri memiliki kesanggupan maka kita tahu bahwa secara nilai ekonomis, keluarga kita tidak harus menderita, namun jika pasangan kita terutama pihak wanita tidak bekerja dan tidak memiliki kompetensi untuk menghasilkan income sebesar yang dulu dihasilkan, maka tugas ini bisa dialihkan ke pihak Asuransi. Asuransi Jiwa yang murni dengan perhitungan yang benar akan dapat meng-cover kebutuhan hidup keluarga, minimal sampai dengan anak terkecil memasuki usia mapan/lulus kuliah.
Sebagian besar orang yang sudah menyadari hal ini akan melakukan sejumlah persiapan, namun ada juga yang sudah mengetahui namun merasa tidak perlu melakukan apa-apa. Semua pilihan kembali ke tangan kita masing-masing.
sumber gambar:
http://geholgaul.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar