Senin, 03 September 2012

"Wireless Charging" Mengisi Baterai Ponsel dari Laptop Tanpa Kabel


Intel tengah mengembangkan metode untuk transfer listrik nirkabel, misalnya dari laptop ke ponsel, tanpa perlu kabel antara keduanya. Gadget masa depan yang dilengkapi dengan teknologi ini bisa di-charge secara wireless hanya dengan menempatkannya dalam jarak lebih kurang satu inci atau 2.54 cm dari perangkat pengisi baterai seperti charger atau laptop.

"Wireless Charging" Mengisi Baterai Ponsel dari Laptop Tanpa Kabel

Detail informasi mengenai teknologi wireless charging Intel masih disimpan rapat-rapat dan diperkirakan baru akan diumumkan ke publik pada acara Intel Developer Forum (IDF) yang digelar awal September 2012 di San Francisco, AS.

Intel sendiri telah menunjuk Integrated Device Technology (IDT) untuk mengembangkan chipset transmitter dan receiver yang diperlukan.

"Waktu yang diperlukan untuk charging kira-kira sama dengan mengisi baterai lewat kabel USB," ujar manajer humas Intel Dan Snyder, seperti dikutip oleh The Register.

Menurut Intel, IDT dijadwalkan selesai merancang solusi chipset untuk pemanfaatan teknologi ini di pada awal 2013. Intel kemudian akan mulai menanamkan teknologi ini di ultrabook, charger, dan smartphone pada pertengahan tahun depan. Produk akhirnya diperkirakan sudah bisa diperoleh konsumen pada 2014.

Wireless charging sebenarnya bukan konsep baru. Ilmuwan abad ke-19 Nikolai Tesla pernah mendemonstrasikan bahwa daya listrik bisa ditransmisikan secara nirkabel lebih dari 100 tahun yang lalu, tetapi konsep tersebut belum banyak dikembangkan sampai baru-baru ini.

Teknologi wireless charging ini pun sempat didemokan Intel pada pameran komputer Computex di Taiwan, pertengahan 2012. Namun baru kali ini Intel dikabarkan bersiap melakukan penerapan komersial.

Sebelum ini, sejumlah perusahaan termasuk Sony, Nokia, Texas Instruments, dan Samsung telah membentuk Wireless Power Consortium (WPC) untuk mempromosikan wireless charging berbasis teknologi induksi.

Intel, yang bukan anggota WPC, tidak menjelaskan apakah teknologi wireless charging miliknya akan tersedia untuk produsen chip lain seperti ARM atau Samsung yang punya posisi lebih kuat di pasar smartphone.


Sumber : The Register, kompas, engadget

Tidak ada komentar:

Posting Komentar