Kamis, 11 Agustus 2011

Pola Tidur dalam Tahapan REM [Rapid Eye Movement]

1. Otak Anda aktif ketika bermimpi

Penelitian telah mengeluarkan bukti yang menyatakan berbagai macam aktivitas otak ketika tidur. Hal ini dibuktikan menggunakan teknologi EEG. Ilmuwan mengidentifikasi lima tahap berbeda ketika tidur, menurut perbedaan aktivitas di dalam otak.

Tahap 1-4 dan tahap akhir disebut sebagai tidur rapid eye movement (REM; gerakan mata cepat). Ketika terbangun selama tidur REM, subyek (manusia) melaporkan mereka bermimpi. Dengan pengembangan teknologi citra otak terbaru di awal 1990-an, kita bisa tahu lebih banyak tentang aktivitas otak ketika tidur REM. Peneliti menemukan bahwa wilayah-wilayah tertentu dalam otak sangat aktif selama manusia dalam keadaan tidur REM, bahkan lebih aktif daripada saat bangun tidur. Penelitian telah menemukan bahwa wilayah visual tertentu dalam korteks manusia, yang mengartikan penglihatan kompleks, lebih aktif ketika tidur REM. Aktivitas yang kuat juga ditemukan di sistem limbik, yang merupakan sekumpulan struktur yang berhubungan dengan emosi manusia.

2. Hubungan hewan dan mimpi

Kita tidak bisa 100% pasti bahwa hewan bermimpi seperti manusia, tapi mereka masuk dalam keadaan tidur REM. Tidur REM terjadi di setiap mamalia, meskipun tak termasuk hewan monotrem yang bertelur di Australia. Hipotesis tidur REM, yang dicetuskan Frederic Snyder tahun 1966, menyatakan bahwa banyak mamalia bangun setelah memasuki keadaan tidur REM, sehingga ia menyimpulkan bahwa proses ini digunakan sebagai mekanisme pertahanan. Banyak burung juga memperlihatkan tanda-tanda tidur REM, tapi reptil dan hewan berdarah dingin tidak. Echidna juga masuk keadaan tidur REM, tapi hanya apabila lingkungan sekitarnya bersuhu 25°C. Anjing dan kucing juga mengalami keadaan tidur seperti ini.

3. Hubungan marijuana dan mimpi

Banyak orang yang menghisap marijuana melaporkan tidak bermimpi apapun, meskipun mereka telah berhenti, orang yang sama melaporkan mimpi sadar yang ekstrem. Banyak mimpi sadar terjadi ketika tidur REM, sehingga pertanyaan ilmiah yang logis ialah “Apakah marijuana (THC) mempengaruhi tidur REM?” Sebuah penelitian dilakukan tahun 1975 untuk membandingkan pola tidur pengguna marijuana dengan non-pengguna. Hasilnya memperlihatkan aktivitas pergerakan mata yang berkurang dan tidur REM yang kurang dalam kondisi THC (marijuana). Bukti ilmiah memperlihatkan hubungan penggunaan marijuana dengan kehilangan tidur REM dan mimpi, jadi apabila Anda menghisap marijuana dan tidak ingat apa mimpi Anda, maka Anda akan tahu mengapa.
4. Mimpi epik

Mimpi epik dapat dikatakan sangat sadar dan dapat mengubah kehidupan. Mimpi ini juga sangat menarik sehingga dapat membuat kesadaran yang lebih besar terhadap keadaan alami di sekitar Anda. Mimpi epik akan memberikan Anda sudut pandang yang segar dan baru terhadap aspek kehidupan. Ketika Anda terbangun dari mimpi epik, Anda akan merasa bahwa Anda telah menemukan sesuatu yang berharga atau menakjubkan. Mimpi epik akan tetap bersama Anda selama bertahun-tahun. Orang yang mengalami mimpi seperti ini sering melaporkan urutan cerita yang berlanjutan (episode) yang menceritakan kehidupan yang berbeda dan berlangsung. Banyak orang yang tidur selama mimpi epik, mengalami mimpi di dalam mimpi.

5. Perbedaan kelamin dalam mimpi

Banyak penelitian telah dilakukan untuk mempelajari perbedaan dalam mimpi pria dan wanita. Telah diperlihatkan bahwa wanita memimpikan kedua jenis kelamin, dan 67% waktu karakter dalam mimpi pria secara dominan bercerita tentang pria. Mimpi wanita lebih lama dan lebih emosional, sementara mimpi pria dilaporkan lebih kejam, lebih banyak mobil dan jalan. Rata-rata, 8% mimpi manusia meliputi aktivitas seksual.

Perbedaan kelamin utama dalam mimpi seksual adalah pria sering bermimpi tentang tempat yang tidak diketahui atau tempat umum dan mimpi mereka sering menampilkan orang asing, sementara kebalikannya terjadi pada sebagian besar wanita. Wanita lebih sering memimpikan permukaan air yang tertutup, seperti kolam renang, danau, kolam ikan. Tentunya data ini didapat berdasarkan persentase umum dan belum tentu benar bagi setiap orang.

6. Kelumpuhan tidur

Kelumpuhan Tidur adalah kondisi yang mempengaruhi banyak orang di dunia. Hal ini berhubungan langsung dengan keadaan tidur REM dan mimpi. Kelumpuhan tidur berhubungan dengan atonia REM, yaitu keadaan kelumpuhan yang terjadi selama tidur REM. Seseorang mengalami kelumpuhan tidur ketika otak bangun dari siklus tidur REM, tapi keadaan lumpuh tetap terjadi. Orang tersebut sadar, tapi tak dapat bergerak. Mereka terus bermimpi dan dalam banyak kasus, mereka dapat mengalami secara visual mimpi mereka di dalam kamar mereka. Seseorang yang mengalami kelumpuhan tidur tidak sadar sepenuhnya, tapi tahu apa yang sedang terjadi. Pengalaman ini disebut sebagai gangguan pandangan terowongan. Keadaan lumpuh dapat diikuti oleh halusinasi ekstrem dan perasaan takut. Banyak klaim tentang penculikan oleh alien telah disebut sebagai kasus ekstrem kelumpuhan tidur.

7. Mimpi buruk vs. teror malam

Ernest Hartmann telah menerbitkan berbagai buku dan makalah tentang mimpi buruk. Karyanya menunjukkan bahwa tema mimpi buruk yang paling umum adalah dikejar sesuatu. Orang dewasa pada umumnya dikejar oleh seorang pria, sementara anak-anak menghadapi hewan atau makhluk fantasi. Mimpi buruk kurang umum pada orang dewasa dan anak-anak yang sering mengalaminya ketika usia tiga atau empat tahun dan tujuh atau delapan tahun. Sekitar 5-10% manusia mengalami mimpi buruk sebulan sekali atau lebih sering. Karya Hartmann memperlihatkan bahwa mimpi buruk secara langsung berhubungan dengan aktivitas sehari-hari dan indikator ketakutan atau kekhawatiran yang harus dikalahkan. Sejumlah pemicu mimpi buruk ialah penyalahgunaan obat-obatan, peristiwa yang traumatik, atau kehilangan orang yang disayangi. Teror malam sedikit berbeda dari mimpi buruk. Terjadi selama satu atau dua jam pertama tidur dan ketika siklus mata non-cepat. Teriakan yang keras biasa muncul. Orang yang tidur sulit bangun dan sering mengingat tidak lebih dari satu perasaan yang luar biasa atau satu adegan tunggal. Teror malam kurang umum daripada mimpi buruk. Anak-anak berusia dua hingga enam tahun paling sering mengalami teror malam, dan dialami oleh sekitar 15% anak-anak di seluruh dunia.

8. Mimpi terkenal

Mimpi sering dihubungkan dengan peristiwa dunia yang berubah dan berpengaruh. Mary Shelley menulis Frankenstein setelah bermimpi tentang monster. “Aku melihat fantasme tersembunyi dari seseorang yang bangun, dan kemudian, mesin yang bekerja, memperlihatkan tanda-tanda kehidupan, dan bercampur dengan gerakan gelisah dan setengah vital.” Elias Howe adalah seorang perintis mesin jahit yang mempengaruhi produk tersebut di pertengahan abad ke-19. Ia berkata bahwa ia mengalami mimpi sadar tentang sekelompok kanibal yang bersiap memasaknya. Mereka menari di sekitar api dan menggerakkan tombak ke atas dan ke bawah. Howe mengetahui bahwa di kepala setiap tombak ada lubang kecil, yang memberikannya ide memasukkan benang melalui lubang jarum di dekat ujungnya, bukan di ujung lain. Itulah inovasi besar yang menjadikan penjahitan mekanis bisa dilakukan. Ilmuwan Friedrich August KekulĂ© menemukan struktur kimia yang tidak mungkin pada benzena (C6H6) setelah bermimpi tentang sekelompok ular yang menelan ekor mereka. Tahun 1953, James Watson dan Francis Crick menemukan struktur DNA. Watson kemudian melaporkan bahwa ide itu datang kepadanya setelah memimpikan serangkaian tangga spiral. Beberapa hari sebelum kematiannya, Abraham Lincoln membicarakan mimpi bersama istrinya ketika ia melihat sebuah mayat terbungkus kain pemakaman yang dikelilingi ratusan pelayat. Ia diberitahu oleh seorang tentara bahwa ia akan dibunuh.

9. Dengkuran yang kronis menyebabkan kelainan tidur

Mendengkur adalah masalah besar bagi jutaan orang. Banyak orang yang mengalami dengkuran kronis mengalami kelainan tidur REM. Selama tidur REM, seseorang akan mengalami pernafasan yang tidak teratur, peningkatan tekanan darah, mimpi sadar, dan kelumpuhan.Orang yang mendengkur memang bermimpi, tapi tak akan ingat mimpi tersebut sesering orang yang tidur secara normal. Mereka akan sering mengalami kelainan tidur REM. Kelainan ini adalah kondisi ketika seseorang tidak mengalami kelumpuhan apapun ketika mereka tidur. Kehilangan kelumpuhan dapat menyebabkan orang-orang secara nyata bergerak di luar mimpi mereka. Kelakuan fisik tersebut meliputi berbicara, berteriak, menonjok, menendang, melompat dari tempat tidur, mengayunkan tangan, dan bahkan memegang. Orang itu akan tetap tidur, tetapi bergerak di luar mimpi mereka dan tidak akan ingat aktivitas atau mimpi tersebut keesokan harinya.

10. Mimpi sadar membantu Anda belajar

Tidur REM berawal ketika sinyal dipancarkan dari dasar otak, sebuah daerah yang disebut pons. Pons mendistribusikan sinyal ke thalamus, yang mengarahkan mereka ke cerebral cortex. Cerebral cortex adalah daerah otak yang mengatur belajar, berpikir, dan memperoleh informasi. Pons juga mengirim sinyal yang mematikan saraf di saraf tulang belakang, menyebabkan kelumpuhan sementara selama tidur REM. TIdur REM mengaktifkan daerah otak yang kita gunakan untuk belajar. Ini bisa jadi faktor yang sangat penting dalam pengembangan otak normal selama bayi. Sekelompok orang diajarkan kemampuan (pelajaran) yang sama dan hasilnya, sebagian besar orang yang mengalami keadaan tidur REM di malam hari mampu melakukan kemampuan tersebut keesokan harinya. Teori ini disebut Hipotesis Ontogenetik tidur REM.



Source : http://nurcahyanto88.wordpress.com/2...-eye-movement/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar